Cerpen: Cinta di Balik Tirai Kamar Mandi
Mandi jadi awal kisah tak terduga antara dua remaja. Akankah cinta tumbuh? Baca selengkapnya hanya di rascita.com
Hari itu, Aji sedang menginap di rumah sahabatnya, Ramir. Pada malam itu, banyak saudara Ramir yang menginap juga. Suasana malam terasa penuh canda tawa, hingga akhirnya Aji meminta izin untuk mandi dan beristirahat lebih awal.
Kamar mandi luas dan nyaman, lengkap dengan shower macam hotel berbintang, membuat Aji langsung bergegas mandi dan melepas semua pakaiannya. Namun, ada satu hal yang aneh, tirai di kamar mandi itu transparan sebagian, seperti ada celah yang memperlihatkan bagian dalam dari luar.
Saat Aji sementara mandi, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. “Ada orang di luar?” Teriak Aji dari balik tirai. Mendengar tidak ada jawaban,
Aji langsung menyelesaikan mandinya. Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka. “Siapa?” Tanyanya sambil menahan napas. Bergegas ia mengambil handuk. Sialnya, Aji justru terpeleset karena lantai licin, membuat suara gedebuk yang cukup keras. “Kamu baik-baik saja, Mas?” Suara Alma terdengar dari balik pintu, seperti seseorang yang tak tahu malu sama sekali. Keadaan makin kacau ketika Aji menyadari pintu kamar mandi tak terkunci dengan benar. Aji yang panik hanya bisa menjawab, "Aku baik-baik aja! Tapi tolong jangan ganggu, ya!”
Karena bayangan tubuh Aji terlihat dari luar, membuat Alma tergoda dan ingin mengintip Aji. Lalu Alma mendorong pintu itu sedikit. Untung saja, Aji sempat menahan pintu, namun handuknya terlepas. Alma yang melihat handuk Aji terlepas, ia hanya bisa berteriak kaget dan kabur. Aji menahan tawa, namun rasa panik tetap melandanya. Sebisa mungkin dia meraih handuk tanpa banyak bergerak.
Mendengar suara teriakan, Ramir datang. “Ada apa Aji? Tadi kudengar ada yang berteriak?” Ucap Ramir. Dengan kesal Aji menjawab, “Tadi ada suara cewek, yang mencoba masuk ke kamar mandi!”
Ramir berkata dari balik pintu sambil menahan tawa. “Itu pasti sepupuku, Alma. Dia memang agak suka ngintip. Maaf banget ya, rumah ramai begini.”
“Serius, Mir? Kok bisa dia sampai di sini?” Tanya Aji dengan keheranan. “Yah, dia suka iseng kalau ada cowok baru. Apalagi yang ganteng, kayak kamu.” Jawab Ramir dengan menjaga nada suaranya tetap rendah.
Ketika Aji keluar kamar mandi, Ramir hanya menahan tawa, sementara Alma sudah pura-pura sibuk di ruang tamu. Sejak saat itu, Aji selalu memastikan pintu terkunci rapat setiap kali mandi di tempat baru. Bukan hanya untuk keamanan, tapi juga untuk ketenangan batin.***
Oleh: Wildan Hamza | Marunda, 16/11/2024
Sumber: Karangan Penulis
4 komentar
Itu salah satu cara mendukung kami untuk tetap berkarya.
Ikuti sosial media kami ya, agar Anda dapat mengetahui tulisan terbaru dari kami