AIS: Mata Tak Terlihat yang Menjaga Kapal Tetap Aman dalam Bernavigasi di Lautan


sember: Dokumen Penulis
AIS merk SAMYUNG SI-70A Class A
(Sumber. Dokumentasi Wildan Bolder)
 
Hai Sobat Bolder,

    Dalam dunia pelayaran kuno, pelaut melakukan pengamatan hanya dengan mengandalkan penglihatan memakai teropong untuk melihat kapal yang berada disekitaran kapalnya, dalam radius jarak yang sangat dekat. Seiring berjalannya waktu, keselamatan dan efisiensi navigasi menjadi prioritas utama.

    Dengan lalu lintas kapal yang semakin padat dan kebutuhan akan teknologi untuk menjaga keamanan pelayaran menjadi semakin mendesak. Salah satu teknologi yang telah membawa revolusi besar dalam hal ini adalah Automatic Identification System (AIS).

    AIS, yang sering disebut sebagai “mata tak terlihat” dalam navigasi pelayaran, memungkinkan kapal untuk melacak pergerakan kapal lain di sekitarnya dalam kondisi visibilitas rendah. Dengan kemampuan ini, AIS telah menjadi alat navigasi yang menjaga efisiensi pelayaran di seluruh dunia.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang pengertian, sejarah, fungsi, cara penggunaan, serta kelebihan dan kekurangan dari AIS.


Pengertian AIS (Automatic Identification System)

    Automatic Identification System (AIS) merupakan sistem pelacakan otomatis yang digunakan oleh kapal untuk memantau dan mengidentifikasi kapal lain secara real-time melalui pertukaran data digital. AIS bekerja menggunakan frekuensi radio VHF, yang memungkinkan kapal-kapal, stasiun pantai, dan pusat pengendalian lalu lintas maritim untuk dapat bertukar informasi mengenai posisi, kecepatan, arah, dan data penting lainnya. AIS dirancang untuk meningkatkan keselamatan navigasi akan bahaya tubrukan antara kapal dengan kapal.


Sejarah AIS

    Dalam meningkatkan keselamatan di laut, Organisasi Maritim Internasional (IMO) berupaya mengembangkan  AIS pertama kali pada akhir tahun 1990-an.
Pada tahun 2000, teknologi ini diperkenalkan sebagai standar navigasi internasional. Pada awal penerapannya, AIS diwajibkan untuk kapal-kapal dengan bobot lebih dari 300 GT (Gross Tonnage) yang beroperasi di perairan internasional seperti kapal kargo dan penumpang.
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan AIS diperluas untuk kapal-kapal lebih kecil, termasuk kapal penangkap ikan dan kapal rekreasi sesuai dengan ketentuan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut (SOLAS).

Fungsi AIS

  1. Meningkatkan Keselamatan Navigasi

    Dalam kondisi visibilitas rendah, seperti kabut atau malam hari, serta di perairan yang padat, AIS membantu kapal mendeteksi keberadaan kapal lain di sekitarnya.

  1. Pengawasan dan Manajemen Lalu Lintas Laut

    Untuk menghindari kecelakaan di jalur pelayaran yang sibuk, AIS memudahkan otoritas pantai dalam pengendalian lalu lintas laut untuk memantau pergerakan kapal.

  1. Identifikasi Kapal

    Nama kapal, tujuan, posisi, kecepatan, dan arah serta nomor IMO, dapat diidentifikasi oleh kapal lain dan stasiun Pantai melalui AIS.

  1. Pengendalian Penangkapan Ikan

    Pemerintah menggunakan AIS dalam mengawasi aktivitas kapal penangkap ikan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan penangkapan serta perlindungan lingkungan laut.


Cara Penggunaan AIS


Penggunaan AIS di kapal sangat otomatis dan sederhana karena kru kapal, hanya memastikan sistem aktif dan berfungsi dengan baik, seperti mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat dengan menekan tombol power. Namun, sebagai pelaut yang bijaksana, wajib mengetahui cara AIS bekerja, Sistem AIS terdiri dari beberapa komponen utama:


Komponen

Fungsi

Transmitter

Sistem ini mengirimkan informasi kapal, seperti posisi, kecepatan, dan arah, kepada kapal-kapal lain di sekitar serta stasiun pantai.

 

Receiver

Kapal atau stasiun pantai menerima informasi dari kapal-kapal lain yang dilengkapi AIS

Antena VHF

AIS menggunakan frekuensi VHF untuk mentransmisikan dan menerima data.

Unit Tampilan

Data AIS ditampilkan pada layar yang menunjukkan posisi kapal lain di sekitar dalam bentuk grafik atau tabel. Informasi ini diperbarui secara otomatis untuk memastikan akurasi data


Kelebihan AIS

  • Meningkatkan keselamatan di laut dari risiko tabrakan atau tubrukan, terutama di area padat atau dalam cuaca buruk.
  • Pemantauan  lalu lintas kapal oleh otoritas pelabuhan.
  • Memudahkan komunikasi antar kapal berdasarkan data yang telah diperoleh dari AIS.


Kekurangan AIS

  • Keterbatasan jangkauan karena AIS menggunakan frekuensi VHF yang memiliki jangkauan sekitar 20-40 mil laut tergantung kondisi atmosfer dan ketinggian antena.
  • Potensi penyalahgunaan data oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, seperti perompak atau pelaku kejahatan di laut karena Informasi AIS tersedia untuk publik,P
  • Pengaruh Kondisi Ekstrem atau cuaca buruk dapat mempengaruhi kinerja AIS di mana sinyal VHF dapat terganggu.


Kesimpulan

AIS adalah teknologi yang merevolusi dunia navigasi maritim, dalam meningkatkan keselamatan kapal dan efisiensi lalu lintas laut. Dengan kemampuannya untuk memantau pergerakan kapal secara nyata, AIS telah menjadi alat penting bagi kapal-kapal di seluruh dunia. Namun, meskipun teknologi ini menawarkan banyak kelebihan, AIS juga mempunyai kekurangan yang perlu dipahami oleh pengguna agar dapat dimaksimalkan dengan baik.

 

Hai Sobat Bolder, Rascita berfokus pada cerita-cerita yang memiliki rasa penuh emosi tentang kehidupan, cinta, dan harapan melalui kata-kata. Website ini di persembahkan oleh Wildan Bolder Group