Cerpen: Demi Asap yang Menghidupkan
Kisah inspiratif tentang seorang buruh angkut yang menemukan arti hidup dari hal sederhana. Seperti apa kisahnya? Temukan jawabannya di Rascita.com
Di sebuah kota kecil, hidup seorang pemuda bernama Surya. Setiap pagi, Surya selalu terlihat penuh semangat. Setelah mencuci muka, ia menyalakan sebatang rokok dari bungkus lusuh di sakunya. Asap rokok itu mengepul, mengisi udara dengan aroma tembakau yang khas.
"Bekerja keras demi ini." Gumamnya sambil menghirup dalam-dalam.
Surya adalah buruh angkut di pasar.
Ia bekerja memindahkan karung beras, peti-peti sayur, dan barang dagangan lainnya.
Tubuhnya yang kekar membuat Surya menjadi andalan para pedagang.
"Surya, tolong bawa ini ke truk, ya," Ujar seorang pedagang.
Tanpa banyak bicara, Surya mengangkat barang itu dengan mudah.
Setelah selesai, ia duduk di sudut pasar, mengeluarkan bungkus rokoknya lagi, menyalakan sebatang, dan menikmati hasil keringatnya.
"Rokok ini penyemangatku. Kalau nggak ada ini, rasanya hidup hampa." Katanya pada Iwan, sahabat seperjuangannya di pasar.
Iwan hanya tertawa.
"Kamu itu benar-benar aneh, Sur. Orang lain kerja buat masa depan, kamu malah kerja buat rokok!"
"Setiap orang punya kebahagiaan masing-masing, Wan.Kalau aku, cukup rokok dan kopi. Itu sudah bikin hidupku berwarna." Jawab Surya sambil tersenyum.
Namun, ada satu kebiasaan Surya yang sering membuat orang di pasar penasaran.
Dia tak pernah membeli rokok merek murah. Meskipun hanya seorang buruh, ia selalu membeli merek premium yang harganya lebih mahal.
"Kalau cuma ini yang bikin aku bahagia, kenapa harus pilih yang biasa-biasa aja?"
Katanya suatu kali, membuat Iwan menggeleng-gelengkan kepala.
Suatu hari, pasar mendadak sepi karena hujan deras.
Surya tetap datang, meskipun tidak banyak pekerjaan yang bisa ia lakukan. Ia duduk di bawah atap pasar, menikmati rokoknya sambil melihat air yang mengalir di selokan.
"Tahu nggak, Wan,?" Katanya tiba-tiba,
"Rokok ini bukan cuma buat aku senang. Ini juga jadi pengingat kalau aku masih hidup, masih bisa bekerja, dan masih bisa menghargai apa yang aku punya."
Iwan terdiam. Ia tak pernah melihat Surya begitu serius.
"Aku tahu, mungkin orang lain menganggap aku bodoh. Tapi bagi aku, kerja keras itu ada tujuannya. Dan kalau tujuanku ini sederhana, ya nggak apa-apa. Yang penting aku nggak nyusahin orang lain."
Meski Iwan tak sepenuhnya setuju, ia tak bisa menyangkal bahwa Surya adalah salah satu orang paling gigih yang pernah ia kenal.
Hujan deras, panas terik, atau pekerjaan berat sekalipun tak pernah membuat semangat Surya surut.
Malam itu, Surya duduk sendirian di teras rumahnya.
Ia membuka bungkus rokok terakhir yang ia beli pagi tadi. Dengan tenang, ia menyalakan satu batang terakhir.
"Asap ini mungkin kecil, tapi semangatku besar." Gumamnya sambil memandang langit malam.
Hidup Surya mungkin sederhana, tapi baginya, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil yang ia nikmati.
Dan rokok, bagi Surya, bukan sekadar kebiasaan, melainkan pengingat bahwa setiap tetes keringatnya selalu memiliki arti.***
Oleh: Wildan Hamza | Marunda, 17/11/2024
Sumber: Imajinasi Penulis
Perhatian:
*Cerpen ini di buat berdasarkan imajinasi Penulis, jika ada kesamaan alur cerita dan nama tokoh, itu hanya sebuah kebetulan.
*Gambar pada cerpen ini, merupakan dokumen Penulis.
*Buat para pemuda, merokoklah dengan menjunjung tinggi adab kesopanan. Jangan meminta uang orang tua demi sebuah asap. Sebab asap rokok yang paling nikmat berasal dari keringat atas kerja keras otot Anda.
Gabung dalam percakapan
Itu salah satu cara mendukung kami untuk tetap berkarya.
Ikuti sosial media kami ya, agar Anda dapat mengetahui tulisan terbaru dari kami