Cerpen: Tanggung Jawab di Tengah Derita
Namun, hari itu musibah berpihak kepadanya. Sebuah motor melesat dari tikungan tajam, membuat kecepatannya sulit dikendalikan. Pengendara barbar itu bernama Afis. Ia tak mampu mengendalikan laju motornya, yang membuat motornya keluar jalur dan menghantam tubuh Safri yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Safri terhempas ke tepi jalan. Kesakitan menjalar dari kakinya. Dalam sekejap, hidupnya berubah.
Di rumah sederhananya, Safri hanya bisa terbaring. Kakinya bengkak parah, dengan bekas lebam di mana-mana. Dokter menyarankan operasi, tapi biaya yang besar tak memungkinkan. "Aku harus sembuh. Keluargaku bergantung padaku," gumamnya, menatap istrinya yang sibuk mencari sisa tabungan mereka.
Hari-hari Safri dipenuhi rasa sakit. Ia tak bisa lagi mengangkat karung beras, tak bisa berlari mengejar anak bungsunya yang berumur lima tahun. Tapi ia menolak menyerah. Dengan tongkat sederhana yang dibuatkan oleh tetangganya, ia mulai mencoba berdiri. Setiap langkahnya adalah perjuangan, setiap tarikan napasnya adalah doa.
Afis, yang masih muda dan ceroboh, dipaksa untuk belajar dari kesalahan. Orang tuanya memohon maaf kepada Safri, dan berjanji akan bertanggungjawab atas kecelakaan itu. Namun, materi yang ada tak mampu membuat kesembuhan dengan instan.
Orang tua Afis berusaha bertanggungjawab, atas kelalaiannya yang membuat Afis hampir menghacurkan kebahagiaan sebuah keluarga. Namun, proses penyembuhan Safri tidak mudah. Dengan usaha keras dan terapi sederhana, ia mulai kembali bekerja, meski tak sekuat dulu ia tetap mencoba perkerjaan baru. Safri memanfaatkan uang yang di berikan oleh orang tua Afis sebagai modal usahanya. Ia merintis usaha ternak bebek dan kambing. Sebuah pekerjaan yang tidak lagi mengandalkan otot tubuhnya.
Bagi Safri, hidup adalah tanggung jawab, meskipun kakinya tak lagi kuat, ia tetap berdiri dan bersemangat, karena keluarganya adalah alasan ia terus berjuang. Dia kehilangan kekuatannya, tetapi ia menemukan cara baru untuk melindungi masa depan keluarganya. Dan itu lebih berarti dari segalanya.***
Gabung dalam percakapan
Itu salah satu cara mendukung kami untuk tetap berkarya.
Ikuti sosial media kami ya, agar Anda dapat mengetahui tulisan terbaru dari kami