Puisi Tentang Rasa Syukur: Ketika Hujan dan Terik Panas Tak Pernah Cukup Bagi Manusia
Puisi tentang hujan dan panas yang menggambarkan betapa manusia sering lupa bersyukur. Baca kisah penuh renungan ini hanya di Rascita.com
Hai Sobat Rascita,
Pernahkah kamu merasa jengkel saat cuaca tak sesuai harapan? Saat panas kita kesal, saat hujan kita mengeluh. Tapi benarkah masalahnya ada pada cuaca? Atau pada kita yang tak pernah puas?
Sama halnya dengan yang aku alami. Pernah suatu hari aku duduk di bawah pohon saat langit begitu terik. Dalam hati aku berharap hujan datang, tapi ketika hujan benar-benar turun, aku malah mengeluh karena bajuku basah. Saat itulah aku sadar, mungkin bukan cuacanya yang salah, tapi aku sendiri.
Dari kejadian sepele itu, aku terinspirasi untuk membuat sebuah puisi, tentang kita yang sering bingung dengan keinginan sendiri. Melalui puisi ini, aku ingin mengajakmu menyelami renungan sederhana, tentang panas, hujan, dan rasa syukur yang sering terlupa. Yuk, mari kita baca bersama.
![]() |
Ilustrasi hujan dan panas | Gambar by Rascita.com |
Judul: Saat Panas Rindu Hujan
Saat mentari bersinar garang,
Tanah kering kayu jadi arang.
Orang-orang mendongak ke langit,
Merintih, memohon jatuhnya rintik.
“Ah, andaikan hujan menyapa,
mendinginkan bumi yang membara,
membasuh rumput yang merana,
agar sejuk asri menghampiri dunia.”
Lalu, awan hitam datang berarak.
Rintik jatuh, mengguyur rasa syukur para katak.
Jalanan basah, sungai meluap,
Orang-orang pun menjadi kalap.
“Hujan ini tak tahu batas,
menenggelamkan kaki dan lantai rumah.
Andaikan surya kembali bersinar,
agar hangat menyelimuti dunia.”
Begitulah manusia pandai mencela,
Merindu panas di tengah hujan,
Merindu hujan di terik menyala,
Lupa bersyukur pada yang ada.
Oleh: Hamka Hamza | Buton, 16 Januari 2025
Dalam Puisi ini, aku tak hanya menulis tentang cuaca. Tetapi aku menulis tentang kita yang sering kali lupa bersyukur; selalu ingin hal yang berbeda, dan lupa menikmati apa yang sudah ada di depan mata.
Semoga setelah membaca ini, kita bisa belajar untuk lebih menghargai tiap momen, entah itu hujan ataupun terik panas musim kemarau.
Ingin mendapatkan informasi sastra terbaru dari Rascita?
Silahkan ikuti Media Sosial kami dengan menekan link di bawah ini 👇
Gabung dalam percakapan
Itu salah satu cara mendukung kami untuk tetap berkarya.
Ikuti sosial media kami ya, agar Anda dapat mengetahui tulisan terbaru dari kami