Puisi : Janji yang Hilang

#puisi puisi wanita yang di tinggal pergi suaminya.
Semampu aku bertahan, katamu hanya sebentar.
Cobaan berayun, perut semakin besar.
Namun bayangmu kian memudar,
Dan hidupku tak lagi seramai pasar.

Aku bertanya pada malam yang sunyi,
Mengapa cinta ini harus begini?
Kau pergi tanpa menoleh kembali,
Meninggalkan dua jiwa yang terluka sangat peri.

Janji-janji manis terucap nyata,
Ku kira cinta, ternyata dusta.
Aku menanti, berharap kau sadar,
Ternyata hatimu asin, bagaikan garam kasar.

Bagaimana mungkin, ini kau sebut cinta?
Jika pergi menjadi jawabannya.
Aku bertahan, meski aku terluka,
Terlalu percaya, itulah salahnya.

Aku akan berdiri, jadi ayah dan ibu,
Melindungi jiwa kecil, meski tanpamu.
Pergilah, jika itu maumu,
Ingatlah dua jiwa yang tak lagi butuh dirimu.




Penulis: Wildan Hamza
Lambusango, 15/01/2025
Sumber: Karangan Penulis





Ingin mendapatkan informasi sastra terbaru dari Rascita? 
Silahkan ikuti Media Sosial kami dengan menekan link di bawah ini 👇


Hai Sobat Bolder, Rascita berfokus pada cerita-cerita yang memiliki rasa penuh emosi tentang kehidupan, cinta, dan harapan melalui kata-kata. Website ini di persembahkan oleh Wildan Bolder Group