Puisi: Diam yang Menyiksa

#puisi puisi cinta, cinta remaja

Dalam dimensi cinta, hati sunyi membisu,
tak ada kata, apalagi suara tuk bertemu.
Engkau di barat dan aku di timur,
Tatapan dingin kita tak lagi akur.

Apakah saat ini cinta berbicara?
Di waktu badan hati diam dan terluka?
Setiap detik berlalu tanpa makna,
Seolah hati tak lagi ingin bersuara.

Amarah kita mengalir dalam keheningan,
seperti arus sungai tanpa tujuan.
Aku ingin menyapa, namun takut menyakiti,
kau ingin bicara, tapi enggan memulai.

Namun, bukankah cinta adalah dialog?
Bukan pertempuran sunyi yang penuh prolog.
Mari hapus jarak yang kita ciptakan,
agar cinta kembali pada pelukan.



Penulis: Wildan Hamza    |    Raha, 14/01/2025
Sumber: Karangan Penulis




Ingin mendapatkan informasi sastra terbaru dari Rascita? 
Silahkan ikuti Media Sosial kami dengan menekan link di bawah ini 👇





Hai Sobat Bolder, Rascita berfokus pada cerita-cerita yang memiliki rasa penuh emosi tentang kehidupan, cinta, dan harapan melalui kata-kata. Website ini di persembahkan oleh Wildan Bolder Group