Puisi Perjuangan Menjadi Abdi Negara dan Kehilangan Harta Orang Tua

Puisi menyentuh tentang perjuangan anak petani yang mengejar impiannya menjadi abdi negara. Baca kisah pilunya hanya di Rascita.com

Hai Sobat Rascita,
Di balik tegaknya tubuh seorang abdi negara, ada perjalanan yang tak selalu indah. Banyak mimpi yang harus ditebus dengan harga mahal—kadang dengan tanah, kadang dengan kenangan.
Kali ini Admin Rascita, menerima kiriman puisi yang ditulis dari seorang anak petani, yang mengejar cita-citanya menjadi abdi negara, namun harus melepas sawah tempat ia dibesarkan—tempat ia tumbuh dan belajar tentang hidup.
Penasaran dengan puisinya? Yuk, langsung baca dan resapi setiap baitnya.

Harga Sebuah Lencana

Lari pagi, angkat beban, keringat bercucuran,
Pengen jadi abdi? harus kuat harus tahan,
Push-up, pull-up, tiap hari ku jalani,
Demi seragam abdi, aku gas tanpa henti.

Tapi hidup bukan cuma otot dan ambisi,
Ada harga mahal di balik mimpi,
Sawah hijau tempat ayahku bertani,
Sekarang menambah angka tutup sana tutup sini

Dulu lari di pematang, sekarang di aspal jalan,
Bajuku lumpur sawah, sekarang seragam harapan,
Orang tua tersenyum, tapi hatiku bertanya,
Benarkah ini harga yang dikeluarkan mereka?

Ayah diam, tatapan kosong,
Ibuku berdoa, suaranya lirih menyorong,
“Anakku jadi abdi, biar hidupnya terang,”
Tapi tanah warisan, kini hilang dalam utang.

Bahu tegak dada bidang, aku lulus,
Mengenang sawah, dada sesak nyaris putus,
Apa arti sukses kalau harus kehilangan?
Rumah tempat tumbuh, akar kehidupan.

Lencana di dada, tangis di belakang,
Mimpi terwujud, sawah menghilang,
Tapi bila mimpi lahir dari pengorbanan,
Apakah aku benar-benar menang?

Ayah diam, tapi aku tahu hatinya,
Ibu tersenyum, tapi kudengar resahnya,
Tuhan, jika ini harga dari sebuah lencana,
Mengapa di dada terasa hampa?

Karya: Wildan Hamza
Raha, 21 Januari 2025
Sumber: Karangan Penulis

Tidak semua keberhasilan datang tanpa kehilangan. Dalam seragam kebanggaan, terkadang tersembunyi cerita tentang akar yang tercerabut. Melalui puisi ini, kita diajak untuk merenungi makna mimpi, pengorbanan, dan cinta orang tua yang diam-diam menyerahkan segalanya demi masa depan anaknya.
Jika kamu pernah merasa serupa, atau ingin membaca puisi lain tentang perjuangan hidup dan keluarga, jelajahi karya lainnya di Rascita.com — tempat di mana setiap rasa dapat bercerita.

Puisi ini, mempunyai versi dari orang tua sang anak, yang berjudul:

Ingin mendapatkan informasi sastra terbaru dari Rascita? 
Silahkan ikuti Media Sosial kami dengan menekan link di bawah ini 👇

Hai Sobat Bolder, Rascita berfokus pada cerita-cerita yang memiliki rasa penuh emosi tentang kehidupan, cinta, dan harapan melalui kata-kata. Website ini di persembahkan oleh Wildan Bolder Group